
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menerjemahkan ikhlas dengan bersih hati. Selain itu, ikhlas juga bisa diartikan dengan tulus hati.
Dari dua terjemahan itu, bisa ditarik kesimpulan bahwa tak semua orang bisa memiliki sikap ikhlas. Ikhlas, mudah untuk diucapkan, namun sulit diterapkan. Meski begitu, tahukah Anda bahwa sifat ikhlas itu menyimpan manfaat yang luar biasa?
Tentang keutamaan ikhlas, Allah SWT berfirman dalam Al-An’am: 162-163:
قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
لَا شَرِيكَ لَهُ ۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
Artinya; “Katakanlah, ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”
Dalam Surat An-Nisa: 125, Allah SWT berfirman:
وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا ۗ وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا
Artinya; “Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.”
Lalu bagaimana caranya membuat hati kita ikhlas?
Mungkin sebelum masuk ke bagaimana cara agar kita bisa ikhlas dalam melakukan sesuatu, kita perlu terlebih dahulu untuk meluruskan niat, bahwa apa yang kita lakukan hanya untuk Allah. Sebab, sebuah amal yang tidak dilakukan ikhlas karena Allah bukan hanya tidak dibalas apa-apa.
Dikutip dari Muslim.or.id, cara agar kita bisa berbuat sesuatu dengan ikhlas, mungkin kita bisa meneladani apa yang dilakukan Rasulullah. Terdapat doa yang sering dibaca Rasulullah SAW, di antaranya :
« اَللّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ»
“Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari perbuatan menyekutukan-Mu sementara aku mengetahuinya, dan aku pun memohon ampun terhadap perbuatan syirik yang tidak aku ketahui.” (HR.Ahmad)
Nabi kita sering memanjatkan doa agar terhindar dari kesyirikan padahal beliau adalah orang yang paling jauh dari kesyirikan.
Tak hanya Rasulullah, salah seorang sahabatnya, Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, seorang sahabat besar dan utama juga kerap meminta kepada Allah agar segala perbuatannya hanya dilakukan untuk-Nya.
Umar dikenal sebagai seorang yang gemar berbuat baik. Bahkan diriwayatkan dalam suatu kisah, Umar dan salah seorang sahabat nabi yang lain, Abu Bakar, berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan. Hal itu membuat Umar kerap berdoa agar Allah menjaga niatnya ketika Umar berbuat baik.
“Ya Allah, jadikanlah seluruh amalanku amal yang shaleh, jadikanlah seluruh amalanku hanya karena ikhlas mengharap wajahmu, dan jangan jadikan sedikitpun dari amalanku tersebut karena orang lain.”
Sumber: Kumparan.com