Jl. Perjuangan Kec. Kesambi, Kota Cirebon (0231) 489926 fua@uinssc.ac.id

Civitas Akademika IAIN Cirebon Gelar Halal Bihalal Virtual, Dihadiri Dirjen Pendis

SC. F.UAD- Keluarga besar civitas akademika IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Syekh Nurjati Cirebon telah melakukan kerjasama dengan Bank Syariah mandiri (BSM). Selain melakukan kerjasama, Keluarga besar civitas (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon juga menggelar acara Halal Bihalal Virtual yang dilangsungkan melalui aplikasi Zoom. Yang mana kegiatan ini bertemakan “Merawat Kebhinekaan Berbasis Ukhuwwah Pada Era New Normal”. Kali ini Aula Senat Rektorat menjadi tempat kegiatan tersebut.

Kegiatan ini dibuka oleh Dr. H. Adib M.Ag (Warek II),Serta dihadiri oleh Dr. H. Saefuddin Zuhri, M.Ag (Warek I), Dr. H. Farihin, M.Pd (Dekan FITK), Dr. Hajam, M.Ag (Dekan FUAD), Sivitas Akademika IAIN Syekh Nurjati Cirebon (Virtual) dan perwakilan dari Bank Syariah Mandiri (Virtual). Adapun sebagai moderatornya Dr. H. Ahmad Yani, M.Ag dengan didampingi Dr. Budi Manfaat, M.Si., untuk semakin meriahnya kegiatan tersebut, Bank Syariah Mandiri, Koperasi Harapan Sejahtera dan LPPM membagikan sebuah Doorprize kepada peserta yang aktif dalam melakukan pertanyaan. Selasa (16/06)

Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr. H. Sumanta Hasyim M.Ag mengatakan, “Sekarang kita saling bahu membahu untuk saling tolong menolong. Ini sangatlah perlu untuk diterapkan dalam bernegara, karena kita mempunyai suku dan bahasa yang beranekaragam. Dan ini bisa dijadikan peluang untuk memperkuat bangsa Indonesia. Karena keberagaman ini adalah sunatullah yang harus dapat memperkuat.” Dengan begitu, beliau juga mengingatkan kembali, nilai-nilai Syekh Nurjati yang kini namanya digunakan kampus tersebut. Yang mana Syekh Nurjati merupakan seorang alim ulama sekaligus Guru dalam penyebaran agama Islam di tanah Jawa pada masa itu, khususnya di Cirebon. Bahkan, pada masa keemasan Syekh Nurjati, Cirebon dijadikan sebuah tempat rujukan para santri di Asean untuk menembah ilmu.

Oleh karena itu,“Nilai-nilai Syekh Nurjati Cirebon harus hidup di lingkungan kampus tercinta ini. Singkat cerita, Setelah Syekh Nurjati meninggal, kemudian dilanjutkan oleh muridnya, yaitu Sunan Gunung Jati. Untuk itu, berbagai aktivitas harus dijadikan tujuan mulia yang harus terus diterapkan di kampus tercinta ini.” Pungkasnya.

Sementara itu, Plt Dirjen Pendis Kemenag RI, Prof. Dr. Phil. H. Kamarudin Amin, M.A mengatakan “Kita juga harus ada strategi dakwah khusus untuk menyentuh kaum milenial. Langkah kita masih panjang untuk menyentuh kaum milenial.”

Beliau juga menambahkan bahwa, bahan bacaan yang dikonsumsi mereka pun kebanyakan bukan dari ahlinya. Pasalnya, para ahli ini sibuk membuat jurnal internasional yang hanya dikonsumsi di kalangan sendiri. Sehingga, hal itu membuat kalangan akademisi ini menjadi eksklusif. “Kita itu punya 35 ribu dosen, 8 ribu doktor, dan 550 profesor. Tapi coba kita lihat bahan bacaan mereka. Jadi bahan bacaan mereka (milenial) ini kebanyakan bukan dari pakarnya. Karena mereka para pakar ini terlalu sibuk untuk membuat jurnal hanya dikonsumsi di kalangan sendiri. Ini membuat kita menjadi eksklusif. Untuk itu, dosen-dosen PTKIN harus terlibat efektif, umat membutuhkan kerja keras kita semua. Agar pengabidannya benar-benar bermanfaat untuk masyarakat dan umat.”tuturnya.

Sumber : IAIN Syekh Nurjati Cirebon.