FUA Kedah, 5 Maret 2024– Delegasi IAIN syekh Nurjati Cirebon mewakili fakultas Ushuluddin dan Adab yang terdiri dari dosen dan mahasiswa menjalani agenda kegiatan International Mobility Program 2024 di Universiti Islam Antarabangsa Sultan Abdul Halim Mu’adzam Shah, Kedah, Malaysia pada 5 Maret 2024. Rangkaian kegiatan IMP tersebut salah satunya adalah seminar internasional yang menjadi ajang bertukar pikiran, diskusi dan saling menguatkan keilmuan dalam ranah kajian Al-Qur’an dan hadis dalam taraf internasional. Acara yang diselenggarakan di balai pertemuan di fakultas kuliyah Ushuluddin bahasa Arab di UniSHAMS tersebut juga dihadiri serta diikuti oleh para Syekh asal timur tengah yang juga menjadi pengajar di UniSHAMS Malaysia.
Jurusan ilmu Al-Qur’an yang tafsir IAIN syekh Nurjati Cirebon menjadi salah satu jurusan yang mewakili FUA dalam agenda kegiatan IMP tahun 2024 ini. Salah satu perwakilannya adalah Rijalunnadhief, mahasiswa IAT semester 6 yang dipercaya untuk tampil menjadi salah satu pemateri dan pembicar dalam ajang Seminar bertaraf internasional tersebut. Rijalunnadhief tampil percaya dan penuh keyakinan membawa nama baik kampus IAIN syekh Nurjati Cirebon untuk turut berpartisipasi memberikan penjelasan dan presentasi dalam ajang Seminar bertaraf internasional tersebut.
Rijalunnadhief mengangkat tema perempuan dalam presentasinya, tema tersebut dibahas berdasarkan kajian serta analisisnya menggunakan perspektif Ibnu Asyur dalam membahas serta menafsirkan redaksi perempuan dalam surat an-nisa ayat 34. Rijalunnadhief mengemas presentasi tema yang ia bawakan dalam judul presentasi “Ma’na al-Mar’ah wa makanatuha fi tafsir surat al-Nisa al-Ayat 34 min mandhur ibn Asyur” yang dalam bahasa Indonesia berarti pemaknaan dan posisi perempuan dalam penafsiran surat an-nisa ayat 34 perspektif Ibnu Asyur. Selain tersaji dalam judul berbahasa Arab presentasi dari Rijalunnadhief juga memiliki judul berbahasa Inggris yaitu “The meaning and position of women in interpretation of surah al-Nisa verse 34 from the perspective of Ibn Ashur.” Presentasi tersebut dibawakan di depan para masyaikh yang berasal dari Timur tengah yang turut menjadi bagian dari ajang kegiatan seminar bertaraf Internasional tersebut maka dari itu Rijalunnadhief mencoba membawa presentasinya dalam beberapa bahasa yaitu dari bahasa Arab, Melayu, Inggris dan Indonesia
Latar belakang mengenai pemilihan topik dalam presentasinya tersebut Rijalunnadhief menjelaskan bahwa penting untuk memahami surat an-nisa ayat 34 agar tidak dijadikan sebagai alat untuk mendeskriminasi perempuan Karena pada dasarnya Ayat tersebut sangat menjunjung tinggi perempuan karena ditinjau dari asbab al-Nuzul dari ayat tersebut memiliki latar belakang problematika kekerasan dalam rumah tangga pada zaman nabi hingga pada akhirnya turun ayat ini untuk menjawab problematika tersebut serta memperingatkan dan menghimbau para lelaki untuk menjadi pihak yang mengayomi serta bertanggung jawab terhadap perempuan terutama dalam konteks kehidupan keluarga baik ditinjau dari kehidupan istri maupun perempuan-perempuan dalam lingkup keluarga. Menurut Rijalunnadhief banyak halangan pada era klasik maupun modern kontemporer yang menjadikan ayat ini sebagai penghalang untuk karir wanita karena sempitnya penafsiran terhadap ayat ini yang mengakibatkan salah sasaran konteks dalam tujuan sebenarnya ayat ini bermaksud.
Dalam penjelasannya Rijalunnadhief menjelaskan mengenai penafsiran Ibnu Asyur mengenai redaksi perempuan yang menggunakan redaksi lafadz ٱلنِّسَاۤءِ dalam surat an-nisa ayat 34. Redaksi perempuan tersebut dikupas melalui pendekatan Ibnu asyur dalam memaknai perempuan serta mengaplikasikannya pada posisi-posisi atau sektor-sektor perempuan berdasarkan penjelasan Ayat tersebut hingga didapati beberapa poin penting mengenai pemahaman redaksi perempuan pada ayat tersebut terutama dari segi pemaknaan dan posisi perempuan dalam kehidupan.
- Ibnu Asyur berusaha menjelaskan bahwa redaksi surat an-nisa ayat 34 adalah respon untuk menjawab problematika sosial publik secara umum mengenai statement lelaki lebih baik daripada perempuan.
- Redaksi perempuan yang menggunakan redaksi lafadz ٱلنِّسَاۤءِ memiliki makna perempuan secara umum, karena menurut Ibnu Asyur Al-Qur’an banyak menggunakan lafadz ٱلنِّسَاۤءِ bukan hanya dalam konteks dimaknai sebagai istri, namun bisa perempuan secara umum
- Dengan memperhatikan redaksi lafadz ٱلنِّسَاۤءِ yang tidak hanya dimaknai sebagai istri maka redaksi lafadz الرجال tidak dimaknai sebagai suami, karena Al-Qur’an tidak menggunakan redaksi lafadz الرجال untuk menggambarkan suami tetapi lebih kepada lelaki secara umum.
- Redaksi perempuan dalam surat an-nisa ayat 34 memiliki beragam munasabah atau pemaknaan yang luas karena ayat ini menjadi ayat yang bersifat umum untuk tujuan khusus terutama dalam menjelaskan perempuan-perempuan dalam konteks keluarga baik sebagai seorang istri karena jelas redaksi ayat ini di akhir banyak menjelaskan istri serta latar belakang penurunannya untuk merespon masalah kekerasan dalam rumah tangga, kemudian perempuan dalam konteks keluarga terutama dalam pembagian waris karena ayat ini memiliki munasabah yang erat dalam pembagian waris, serta perempuan dalam konteks umum agar lebih mendapatkan penjagaan serta bimbingan terutama dari kaum lelaki.
Dalam kesimpulannya Rijalunnadhief menjelaskan bahwasanya Ibnu Asyur tetap moderat dalam menentukan posisi perempuan dalam ranah sosial seperti bahwasanya perempuan dapat ikut berkontribusi serta berperan aktif dalam Ranah sosial dengan memperhatikan hal-hal yang sesuai dengan kemaslahatan. Karena seperti para ulama moderat lainnya Ibnu Asyur tetap memberikan gambaran bahwasanya ada posisi-posisi tertentu yang telah Allah gariskan memang kodratnya untuk lelaki seperti menjadi seorang nabi atau kecenderungan mencari nafkah namun untuk mencari nafkah perempuan dapat mempertimbangkan hal itu sesuai dengan kemaslahatan.
Berkat penampilannya yang penuh percaya diri saat presentasi Rijalunnadhief mendapatkan apresiasi serta respon yang luar biasa secara atensi oleh para peserta seminar internasional. Hal tersebut dikarenakan usaha serta dedikasi yang terus diusahakan oleh Rijalunnadhief dalam membawakan presentasinya. Tanggapan serta apresiasi yang luar biasa dari pihak UniSHAMS adalah gambaran atensi luar biasa dari mereka untuk saling menghargai dan membantu dalam proses pengembangan keilmuan Islam dalam cakupan kajian Al-Qur’an maupun hadis.
Perjalanan luar biasa Untuk dapat berkontribusi Dalam Seminar bertaraf Internasional di UniSHAMS Malaysia menjadi bagian untuk mengembangkan potensi diri terutama bagi para peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut. Diharapkan kegiatan ini mampu terus membuka peluang serta mempererat kerjasama antara IAIN syekh Nurjati Cirebon dan UniSHAMS Malaysia bahkan bisa membentangkan saya lebih luas lagi dalam cakupannya secara internasional terutama dalam mengembangkan misi untuk terus mewujudkan akreditasi unggul.